Monday, March 21, 2011

Suku Bixaceae

A.    Deskripsi familia
  • Habitus: pohon atau semak/perdu
  • Daun: tunggal, bertangkai panjang, menjari dengan duduk tersebar, mempunyai daun penumpu
  • Bunga: bunga besar berbentuk malai (panicula), banci, aktinomorf, 5 sepal, 5 petal, stamen banyak, duduk pada dasar bunga (menumpang), tangkai putik 1, anther terbuka melalui dua lubang, pori kecil, ovarium umumnya dengan 1 lubang, banyak ovule,
  • Buah: Triangularis, penuh dengan rambut-rambut atau gundul di sebelah luarnya,  berbentuk kapsul, 2-5 katup, beruang 1 dengan 2 tembuni pada dindingnya (plasenta parietal), pada tiap tembuni terdapat banyak biji
  • Biji: banyak, kecil, sering berarillus atau wool (biji berbulu kapas), kulit biji berdaging, mempunyai endosperm  
  • Termasuk tanaman biseksual
  • Reproduksinya secara generatif (perantara serangga). 
  • Anatomi daun: stomata terbatas pada satu permukaan (abaxial), anomositik, urat daun kecil, tanpa sel transfer floem. 
 
Dalam Buku Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta) karya Gembong Tjirosoepomo (2000), disebutkan bahwa suku ini hanya terdiri atas satu genus yakni Bixa yang monotipik, asli Amerika Tropik. Sumber lain mengatakan Famili Bixaceae terdiri dari 4 genus yakni Bixa, Amoreuxia, Cochlospermum, dan Diegodendron.       
Bixa dan Amoreuxia terbatas pada daerah tropis ke subtropis Amerika.  Bixa Terdiri atas lima spesies. Ditemukan di selatan Amerika Serikat dan di utara Argentina, sedangkan Amoreuxia memiliki empat spesies yang tersebar mulai dari selatan Amerika Serikat hingga ke Peru dan Kolombia. Cochlospermum, hanya tersebar di daerah tropis (pantropik). Merupakan genus dengan spesies yang terbesar dalam famili Bixaceae dengan sekitar 12 spesies. Diegodendron bersifat monotypic, persebarannya terbatas di bagian Madagaskar barat. Tapi, setelah Aku search ke berbagai situs buat menelusuri lebih lanjut mengenai genus Diegodendron ini, ternyata ada beberapa ciri morfologinya yang tidak sesuai dengan ciri umum famili Bixaceae, antara lain: daunnya tidak menjari melainkan menyirip dan berbiji tunggal sedang yang menjadi ciri umum Bixaceae adalah bijinya banyak dan terdapat dalam buah berbentuk kapsul. Dan memang ada beberapa sumber yang memisahkannya sari Bixaceae menjadi famili tersendiri yakni Diegodendraceae.  


Berikut ini deskripsi dari ke-3 genus Bixaceae yang Aku kutip dari berbagai situs, seperti; The Plant List, Royal Botanic Gardens, Kew, Missouri Botanical Garden, IPNI  (International Plants Names Index) dan beberapa situs lainnya.

1.      Amoreuxia
Tanaman herbal menahun. Akar berbentuk tombak dapat dikonsumsi sebagai obat. Tangkai daun panjang. Daun berbagi menjari (Palmatipartitus). Perbungaan terminal, daun mahkota berwarna kuning, dengan bercak merah pada bagian basal petalae. Buah berbentuk kapsul bulat telur.
Contoh: Amoreuxia gonzalezii, A. malvifolia, A. palmatifida, A. wrightii.
 
2.      Bixa
Semak atau pohon kecil, tinggi 2 - 8 meter. Ranting muda dan karangan bunga bersisik cokelat. Daun bertangkai panjang, bulat telur, dengan pangkal yang terpancung atau bentuk jantung, meruncing dan  panjang, tepi rata, berbintik merah rapat. Daun kelopak tebal, bentuk cawan, ungu, mudah rontok. Daun kelopak bulat telur terbalik, panjang 2 – 3 cm, merah muda. Tangkai sari dengan pangkal kuning dan ujung merah. Kepala sari ungu. Bakal buah dengan rambut sikat merah, tebal. Tangkai putik merah. Buah bentuk telur atau telur bentuk jantung, pipih ke samping, panjang 2 – 4 cm, tertutup dengan rambut sikat merah. Kulit biji berdaging merah
Contoh: Bixa arborea, B. excelsa, B orellana, B. platycarpa, B. urucurana

3.      Cochlospermum
Tersebar secara luas di seluruh daerah tropis dan subtropis di dunia. Sebagian besar spesies dalam genus ini adalah mesofitik atau xerofitik, terutama tumbuh di daerah beriklim kering. Habitus berupa pohon kecil. Biasa disebut Pohon Buttercup atau pohon kapuk. Berasal dari Amerika Selatan. Tinggi tanaman ini biasanya tidak lebih dari 23 ft (7 m). Batangnya kecil dengan percabangan tidak teratur. Daun berbentuk bintang, dengan torehan yang runcing. Bunga besar, kuning cerah, dengan banyak benang sari berwarna kuning oranye, sangat mencolok selama periode Desember-Januari (berbunga). Buah 3-5 katup. Biji coklat, berbentuk ginjal terbungkus oleh kapas. Dan sangat mudah diterbangkan oleh angin.
Contoh: Cochlospermum angolense,C. fraseri, C. gillivraei, C. intermedium, C. noldei, C. orinocense, C. planchonii, C. regium, C. religiosum, C. tetraporum,   C. tinctorium, C. vitifolium, C. wittei,

B.    Deskripsi Khusus

1.    Amoreuxia gonzalezii
 Tumbuhan menahun, herbal, Daun berbagi menjari (Palmatipartitus) dengan 7-9 torehan, panjang 2,6-5,5 cm. perbungaan terminal, sepal yang panjang-berbulu. Mahkota berwarna kuning pucat dan bagian basalnya berbintik merah. Buah kapsul-elips, berbulu pendek. Biji hitam dan kusam dengan panjang 4.7 mm lebar 4.3 mm; mantel biji berwarna coklat muda, mudah terpisah. Habitat di lereng bukit batu kapur dan granit, dengan ketinggian 1310m (4300 ft).
2.   Amoreuxia palmatifida
               Tanaman herbal menahun. Akar berbentuk tombak dengan panjang sekitar 40 cm, dikonsumsi sebagai obat. Tangkai daun panjang, 3-10 cm . Daun berbagi menjari (Palmatipartitus) dengan 7-9 torehan, panjang 2,2-8 cm (tidak termasuk tangkai). Perbungaan terminal, daun mahkota berwarna kuning, dengan bintik-bintik merah pada bagian basalnya sepal. Buah berbentuk kapsul bulat telur dan lebar, biji berbentuk ginjal, berwarna hitam mengkilap. Tumbuhan ini dapat tumbuh di lereng berbatu yang kering dengan ketinggian 800-1500 m (2600-4900 ft ) di atas permukaan laut. 

3.   Amoreuxia wrightii
            Tanaman herba berukuran sekitar 18 inci (45.72 cm). Tangkai daun panjang. Daun berlekuk menjari. Bunga berwarna kuning, dengan bercak ungu di pangkal, benang sari banyak . Memiliki bonggol yang besar, dapat dikonsumsi. Buah hijau dengan biji yang sangat beraroma, biji tersebut dapat dimakan ketika buah telah matang.

4.  Bixa orellana

                    Bixa orellana adalah perdu atau pohon kecil, tinggi 2-8 m, diameter batang sampai 10 cm; kulit batang terang hingga coklat gelap, kadang pecah-pecah; Daun spiral teratur, dengan stipula, bangun daun bulat telur terbalik, 7,5-24 x 4-16 cm, basal daun berlekuk, apeks meruncing, permukaan atas berwarna hijau atau hijau tua, bagian bawah berwarna abu-abu atau hijau-kecoklatan; ranting  bersisik cokelat ketika muda, berbulu, tangkai daun silinder, menebal pada kedua ujungnya, 2,5-12 cm.
 
5.   Cochlospermum religiosum (L.) Alston, bunga kuning.
                   Biasa disebut pohon Buttercup. Berasal dari India, Burma dan Thailand. Merupakan  pohon kecil yang tumbuh hingga ketinggian 7,5 m. Kulit halus dan berwarna abu-abu pucat. Daun berlekuk menjari, muncul di ujung cabang. Bunga-bunganya berukuran sekitar 10 cm, berbentuk buttercup, warnanya kuning cerah. Musim berbunga adalah antara bulan Februari dan April. Buah coklat dan berbentuk kapsul terdiri dari lima segmen. kapsul membelah terbuka untuk melepaskan benih yang tertanam dalam katun halus yang terkandung di dalamnya. Nama botani tanaman ini memiliki arti sebagai berikut: Cochlospermum karena benih menyerupai rumah siput (spiral). Religiosum karena bunganya digunakan sebagai persembahan candi. Tanaman ini  merupakan pohon suci bagi agama Hindu dan Buddha.  

6.   Cochlospermum gillivraei
Cochlospermum gillivraei adalah pohon kecil, tinggi 3-12 meter, yang gugur di musim kemarau. Bunga-bunga kuning cerah muncul sebelum daun baru. Kulit kayu berwarna ​​abu-abu pucat dan halus. Daun sangat bertoreh, berwarna hijau tua dan halus, 5-7 cm x 8-10 cm. Bunga-bunga kuning terang dengan diameter 10 cm. Memiliki 5 daun mahkota, benang sari merah. Bunga duduk dalam malai terminal. Perbungaan terjadi dari bulan Agustus sampai Oktober. Benih berada dalam kapsul buah berbentuk telur, sekitar 8 cm, yang terbelah saat matang untuk melepaskan biji hitam yang tertanam dalam serat kapas seperti. Dalam budidaya tanaman memerlukan tanah berdrainase baik dan intensitas cahaya yang cerah.
 C.    Deskripsi Khusus Bixa Orellana L.
 Arab (galuga); Bengali (latkan); Kreol (chiót, woukou); Inggris (lipstik  pohon, pohon arnato, pohon annatto),Filipina (sotis, echuete); Prancis (Chiote, annatto, roucou, rocouyer, annato); Hindi (latkan); Indonesia (kunyit jawa, kesumba, jarak belanda); Jawa (Keling Somba galugu, galinggem, kasumba,); Khmer (châm'-Puu, Cham-Puu chrâluek); Lao (Sino-Tibet) (satii, kh'am, phuu somz); Melayu (jarak belanda, galuga, kunyit jawa, kesumba); Portugis (urucum); Spanyol (Bija, Anato, achiote); Swahili (mzingefuri); Tamil (japhara); Thailand (kam tai, kam set); Vietnam (nhuôm Dieu, Phung Siem).
Bixa orellana pertama kali ditemukan oleh Francisco de Orellana di sekitar Sungai Amazon, pada Abad ke-17. Merupakan tanaman perdu atau pohon kecil, tinggi 2-8 m, diameter batang sampai 10 cm; kulit batang terang hingga coklat gelap, kadang pecah-pecah; duduk daun spiral teratur, dengan stipula, bangun daun bulat telur, 7,5-24 x 4-16 cm, basal daun berlekuk, apeks meruncing, permukaan atas berwarna hijau atau hijau tua, bagian bawah berwarna abu-abu atau hijau-kecoklatan; bersisik ketika muda, berbulu, tangkai daun silinder, menebal pada kedua ujungnya, 2,5-12 cm.
Bixa orellana pertama kali ditemukan oleh Francisco de Orellana di sekitar Sungai Amazon, pada Abad ke-17. Merupakan tanaman perdu atau pohon kecil, tinggi 2-8 m, diameter batang sampai 10 cm; kulit batang terang hingga coklat gelap, kadang pecah-pecah; duduk daun spiral teratur, dengan stipula, bangun daun bulat telur, 7,5-24 x 4-16 cm, basal daun berlekuk, apeks meruncing, permukaan atas berwarna hijau atau hijau tua, bagian bawah berwarna abu-abu atau hijau-kecoklatan; bersisik ketika muda, berbulu, tangkai daun silinder, menebal pada kedua ujungnya, 2,5-12 cm.
 
Bunga-bunga yang diserbuki oleh lebah madu, jika kondisi menguntungkan, perbuahan  dimulai 18 bulan sejak penanaman atau sebelumnya, di Puerto Riko dan Kepulauan Virgin, perbungaan terjadi terutama pada musim semi dan berbuah terutama di musim panas.

Habitat: iklim lembab dan lokasi cerah, tumbuh di daerah tropis dengan iklim subtropis dimana curah hujan didistribusikan sepanjang tahun.

Ketinggian: Sampai dengan 2000 m, rata-rata suhu tahunan: 20-26 derajat C, rata-rata curah hujan tahunan: 1250-2000 mm

Jenis tanah: B. orellana tumbuh di hampir semua jenis tanah, dengan preferensi kering, alkali tanah netral dan sedikit. Tumbuh menjadi pohon yang lebih besar bila ditanam di tanah lebih dalam dan lebih subur, yakni kaya bahan organik.
Buah Bixa orellana mengandung zat pewarna yang disebut bixin. Zat ini dapat diekstraksi dengan merendam biji dalam air. Biji biasa digunakan untuk mewarnai produk-produk makanan, seperti keju, ikan, dan salad minyak.Selama berabad-abad, penduduk di Jamaica telah menggunakannya sebagai pewarna makanan, Body painting, pengobatan untuk marabahaya dan perut mulas, tabir surya dan pengusir serangga.





D.    Klasifikasi
       Regnum      : Plantae
Divisio         : Magnoliophyta
Classis          : Magnolipsida
Ordo             : Violales
Familia       : Bixaceae               
Genus          :
1)      Amoreuxia
2)      Bixa
3)      Cochlospermum
Species       :
1)      Amoreuxia gonzalezii, A. malvifolia, A. palmatifida,
A. wrightii.
2)      Bixa arborea, B. excelsa, B orellana, B. platycarpa,
B. urucurana
3)      Cochlospermum angolense, C. fraseri, C. gillivraei.             C. intermedium, C. noldei, C. orinocense, C. planchonii,    C. religiosum,C. regium, C. tetraporum, C. tinctorium,       C. vitifolium, C. wittei,










No comments:

Post a Comment

Welcome to my ecek ecek blog

Selamat membaca...